Showroom
Cluster Camar Blok D2 No. 5
Jl. Inpres 19 Larangan Selatan Kota Tangerang 15154

Jam Operasional
Senin s/d Jumat : 8.30am – 17.30pm
Sabtu : 09.00am – 14.30pm
Minggu & Hari Raya : Libur


Call Center : (0265) 5600 119
WhatsApp : 088 223 923 593
Email : halo@jagolab.com

Kenali 10 Macam Alat Ukur Air Ini dan Kegunaannya

Alat ukur air merupakan alat yang digunakan untuk mengukur air, bukan hanya mengenai besarnya volume saja, tapi juga kandungan di dalamnya. 

Air merupakan sumber kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya, bahkan 60% bagian tubuh manusia tersusun oleh cairan. Oleh sebab itu, kehidupan manusia tidak lepas dari menggunakan air, baik sebagai kebutuhan tubuh maupun digunakan dalam pemenuhan kebutuhan lainnya.

Selain itu, juga dibuat alat-alat pengukur lainnya yang kegunaannya berbeda-beda tapi semua digunakan untuk mengukur kandungan dalam cairan. Beberapa alat ukur yang umum digunakan dalam pengukuran air atau larutan seperti contoh-contoh di bawah ini.

Mengenal 10 Macam Alat Ukur Air

Sebenarnya, saat ini keberadaan perairan bersih makin mengkhawatirkan, terutama setelah maraknya pencemaran alam yang terjadi. Jumlah manusia yang bertambah, pola hidup manusia, dan berbagai faktor lainnya membuat ketersediaan perairan bersih makin berkurang.

Oleh sebab itu, dibuatlah berbagai macam alat ukur yang dapat digunakan sebagai patokan pengukuran kandungan air sehingga dapat dinilai apakah cairan tersebut aman dikonsumsi. 

Setiap peralatan pengukuran dibuat dengan tujuan masing-masing, begitu juga untuk pengukuran cairan ada bermacam-macam alatnya. Masing-masing dari alat tersebut memiliki fungsi tersendiri. Misalnya beberapa alat ukur berikut ini yang memiliki fungsi berbeda-beda:

  1. Chlorine Meter
Chlorine meter

Alat ukur air bernama Chlorine Meter ini merupakan peralatan yang dipergunakan untuk mengukur jumlah klorin di dalam cairan. Satuan pengukuran yang digunakan adalah PPM. Biasanya digunakan untuk mengukur kadar klorin dari cairan yang ada di luar ruangan.

Manfaat dari alat satu ini adalah mempermudah pengukuran besarnya jumlah unsur klorin. Jika biasanya metode perhitungannya harus dilakukan di laboratorium, maka dengan adalah Chlorine meter bisa dilakukan lebih simpel, mudah, dan cepat.

Hasil pengukuran yang diberikan oleh alat ukur air ini juga akurat sehingga dapat membantu menilai kualitas cairan untuk penggunaan di kolam renang, kolam perikanan, bidang pertanian, kondisi akuarium, bahkan juga dipergunakan mengukur air minum.

Prinsip kerja Chlorine meter adalah menggunakan absorpsi dari sampel yang digunakan, sampel diambil dari cairan hendak diuji. Energi dalam jumlah panjang gelombang tertentu akan diserap saat melewati sampel tersebut. 

Kemudian fotometer mengukur transmisi atau penyerapan cahaya terhadap panjang gelombang. Selanjutnya microprocessor di dalam fotometer akan menghitung konsentrasinya, lalu menampilkan hasil pada layar alat ukur air tersebut.

Dengan menggunakan Chlorine meter bisa diketahui berapa besarnya klorin dalam cairan. Jika kadar klorin terlalu tinggi, maka cairan tersebut tidak aman dikonsumsi dan kurang bagus digunakan sebagai pengisi kolam maupun pengairan ladang.

  1. DO Meter
DO Meter

DO Meter merupakan singkatan dari Dissolve Oxygen Meter yaitu sebuah alat ukur air yang menunjukkan kadar oksigen terlarut dalam cairan. Hasil ukurnya kemudian digunakan sebagai dasar acuan menyimpulkan baik atau tidaknya kualitas air.

Biasanya alat ini digunakan mengukur kada cairan dalam kolam atau tambak. Pengukuran dilakukan secara rutin sesuai kebutuhan, karena perubahan kadar oksigen dalam cairan terjadi setiap saat, terutama pada kolam atau tambak dengan pengairan mengalir.

Prinsip kerjanya menggunakan probe oksigen yang terdiri atas kotoda dan anoda. Kedua probe oksigen tersebut direndam dalam larutan elektrolit. Probe tersebut menggunakan kotode perak (Ag) dan anode timbal (pb).

Secara keseluruhan, electrode ini dilapisi membran plastik dengan sifat semi permeable terhadap oksigen. Penggunaan alat ukur air DO Meter cukup simpel, hanya perlu mengambil sampel menggunakan corong atau tabung sampel.

Kemudian sampel dimasukkan dalam tabung atau wadah uji di bagian alat. Pastikan sampel tidak tercampur benda asing atau zat kimia. Lalu sesuaikan pH sampel dengan menambahkan larutan buffer apabila diperlukan.

Sebelum membuka katup pengisian oksigen pada DO Meter pastikan bahwa oksigen dapat masuk ke dalam tabung uji dan elektroda DO Meter sudah dikalibrasi sesuai standar ditetapkan.

Selanjutnya nyalakan alat tersebut, imersikan elektrodo DO meter ke dalam tabung uji, dan pastikan elektroda tersebut merata dalam sampel. Tunggu hasil pengukuran stabil setelah satu menit. Hasil inilah yang dapat dijadikan acuan dalam pengukuran.

Apabila ditemukan hasil yang masih tidak stabil atau berubah-ubah setelah satu menit, maka harus mengulangi langkah dari awal hingga pengukuran DO menghasilkan nilai stabil pada layar digitalnya.

Hal ini juga berlaku apabila terjadi kesalahan pengukuran. Semua langkah harus diulang kembali dari awal.

  1. Conductivity Meter
Conductivity Meter

Ternyata, alat ukur air bukan hanya digunakan sebagai pengukur kadar kebersihannya saja, tapi juga digunakan mengukur kualitasnya apakah mampu menjadi konduktor listrik atau tidak.

Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kemampuan daya hantar listrik (DHL) atau nilai konduktivitas listrik dalam suatu perairan disebut Conductivity meter atau konduktometer.

Konduktometer dapat digunakan menilai apakah sifat kimia dalam cairan dapat menghantarkan listrik yang baik atau tidak. Biasanya digunakan pada perairan yang hendak dijadikan sumber tenaga pembangkit listrik atau PLTA.

Alat ukur air digunakan mengukur DHL, DHL merupakan nilai kemampuan perairan menjadi konduktor listrik. Nilai DHL tidak berdiri sendiri, melainkan resultan dari jumlah ion serta konsentrasi padatan yang terlarut di dalam larutan atau air. 

Konsentrasi ion dalam larutan berbanding lurus dengan daya hantar listriknya. Jadi, jika makin banyak ion mineral terlarut, maka makin besar kemampuan perairan tersebut menghantarkan listrik, berlaku juga sebaliknya.

Kegunaan konduktometer bukan hanya untuk pengukuran perairan yang hendak dijadikan sumper pembangkit listrik, tapi juga dimanfaatkan untuk hal lainnya, seperti pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan industri, juga air minum.

Konduktometer terdiri atas dua komponen yaitu komponen unit/mesin dan komponen conductivity probe. Mesin sebagai sarana control dan pembacaan, sedangkan conductivity probe menjadi saran pengukuran.

Cara kerjanya dengan memanfaatkan detector/sensor yang terdapat dalam conductivity probe. Bagian ini terdiri atas anoda dan katoda. Untuk cara kerjanya hampir sama seperti DO meter. 

Setelah mencelupkan conductivity probe pada sampel, kemudian hasilnya akan ditampilkan pada unit, tepatnya di bagian display, dengan menggunakan nilai numerik sehingga mudah dibaca oleh pengguna.

  1. Hydrogen Meter
Hydrogen Meter

Alat ukur air bernama hydrogen meter merupakan perangkat alat ukur yang digunakan untuk mengukur senyawa hydrogen dalam larutan. Kebanyakan alat ini digunakan pada bidang kedokteran untuk menganalisa nilai hydrogen dalam suatu larutan.

Tujuan penggunaannya adalah mengetahui apakah di dalam larutan terdapat zat berbahaya atau tidak. Dengan cara penggunaan yang mudah dan fleksibel, Hydrogen meter dapat mempermudah pekerjaan karena hasilnya akurat.

Pengguna cukup membaca hasil pengukuran yang tercetak di layar digital. Karena hasil penilaiannya memiliki akurasi tinggi sehingga pengguna bisa mendapatkan pengukuran dengan nilai akurat.

Biasanya alat ukur air hydrogen meter ini telah dilengkapi dengan layar LCD sehingga hasil pengukuran bisa dilihat dan dibaca dengan jelas oleh pengguna. Bentuknya juga dibuat portable serta ringan. 

Jadi, mudah dibawa dan dipindahkan sehingga melakukan pengukuran menjadi lebih mudah. Apalagi didesain tahan dan mengapung di atas cairan sehingga memiliki daya tahan tinggi.

Dilengkapi baterai tahan laman dengan mode on/off. Dengan demikian pengguna dapat menggunakannya lebih fleksibel. Spesifikasi hasil pengukuran dapat diset ppm/ppb sehingga bisa disesuaikan dengan pengukuran diinginkan oleh pengguna.

Selain pada bidang kedokteran, penggunaan hydrogen meter juga bisa dipakai pada industri makanan, geologi, pengolahan limbah, dan sebagainya. 

Terdapat dua bagian pada hydrogen meter yaitu komponen unit/mesin dan komponen conductivity probe. Mesin sebagai sarana control dan pembacaan, sedangkan conductivity probe menjadi saran pengukuran. 

  1. ORP Meter
ORP Meter

Meskipun air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tapi di dalamnya bisa terdapat zat-zat kimia berbahaya bagi tubuh. Oleh sebab itu, ada alat ukur air bernama ORP meter yang dapat membantu mengukur kadar zat-zat kimia tersebut.

Cairan bukan hanya dikonsumsi, tapi juga digunakan sebagai zat pemenuh kebutuhan manusia lainnya, misalnya untuk pertanian, perikanan, kolam renang, atau kegiatan lain seperti mandi dan kebutuhan industri.

ORP meter menjadi salah satu alat untuk mengukur besarnya pH dan kandungan klorin bebas dalam cairan dengan akurat serta hasilnya cepat. Sebab alat ini bekerja dengan cara mengukur potensi oksidasi reduksi dan konsentrasi pada bahan kimia dalam air.

Alat ukur air ORP Meter memiliki tingkat akurasi tinggi sehingga hasil dari pengukurannya sangat bisa dipercaya. Ada banyak produsen produk menawarkan alat satu ini, karena memang sangat dibutuhkan dalam berbagai industri.

ORP meter biasanya dimanfaatkan sebagai alat ukur kualitas cairan pada industri food/drink processing, akuarium, serta rumah sakit. Bisa juga pada bisa peternakan ataupun pertanian untuk memastikan nilai electrode potential masih aman dipakai.

  1. pH Meter
pH Meter

Nama alat ukur air ini mungkin sudah sering Anda dengar. pH meter yaitu sebuah alat elektronik yang dapat digunakan mengukur tingkat keasaman atau kebasaan larutan. Keasaman atau kebasaan ini sering disebut dengan pH.

Penggunaan pH meter sangat umum, mulai dari industri air minum, pengelolaan perairan bersih, lingkungan, pengelolaan limbah, hingga pertanian menggunakan sistem hidroponik. 

Alat ukur ini juga sudah tersedia yang portable sehingga mudah dibawa dan penggunaannya simpel. Produknya juga mudah didapatkan dan bisa dibeli secara luring maupun daring. 

Agar hasil pengukuran tepat dan akurat, maka harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu. Ada 3 langkah cara kalibrasi pH meter, yaitu persiapan sebelum kalibrasi, kalibrasi pH meter, dan penggunaan pH meter.

  1. Salinity Meter
Salinity Meter

Alat ukur air satu ini digunakan mengukur tingkat garam dalam cairan atau limbah cair, cara kerjanya menggunakan pengukuran pada kandungan ion dalan alat tersebut. Salinity meter juga sering disebut sebagai salt meter.

Salinity meter banyak digunakan dalam bidang penelitian dan biasanya dipakai mengukur kadar garam pada air laut. Akan tetapi, banyak juga dimanfaatkan untuk menghitung takaran garam pada perairan dalam tanah, sungai, danau, maupun aquarium. 

Jadi, tetap dapat digunakan pada jenis perairan tawar. Sebab pada dasarnya semua air memiliki kandungan garam di dalamnya. Namun, pada perairan tawar biasanya tingkat garamnya kurang dari 0,05 ppt (part per thousand).

Jika melebihi batas tersebut dapat dikategorikan sebagai perairan payau, sampai konsentrasi sekitar 3-5 ppt. Apabila di atas angka 5 ppt, maka masuk kategori laut. 

Penggunaan salinity meter cukup luas di berbagai industri, salah satunya industri pembuatan garam juga pengalengan ikan.

  1. TDS Meter
TDS Meter

Alat ukur air TDS Meter memiliki fungsi mengukur jumlah partikel terlarut pada air minum yang tidak tampak oleh mata. TDS meter atau Total Dissolved Solids menggunakan satuan ppm (mg/L) sebagai satuan ukurnya.

Alat ini digunakan untuk mengukur partikel terlarut seperti mangan, tembaga, besi, aluminium, dan lainnya. Dengan menggunakan TDS, Anda bisa mengetahui jumlah dari zat-zat tersebut sehingga dapat menentukan apakah cairan tersebut dapat dikonsumsi.

Penggunaan alat ini cukup mudah, hanya dengan mencelupkan ke dalam air sedalam 5 cm, kemudian akan dilakukan pengukuran otomatis. Celupkan selama 2 hingga tiga menit hingga angka di layar digital stabil.

Sebaiknya, Anda baru mengangkat alat setelah 3 menit atau layar menampilkan angka yang sama setidaknya selama 30 detik. Ini barulah hasil pengukuran akurat dari alat ukur air tersebut.

TDS meter dapat digunakan untuk memastikan larutan sehat dikonsumsi atau tidak sehingga sangat tepat jika dimiliki oleh pengusaha air minum isi ulang. Bisa juga dimiliki di rumah untuk memastikan filtrasi atau pemurnian air di rumah telah optimal.

Jika ingin melakukan pengukuran efektif dua arah, yaitu air masuk dan keluar setelah dimurnikan, maka filih jenis TDS Dual, water quality tester. 

Selain itu, ada alat yang dapat digunakan pada luar ruangan, fungsinya mengukur PH, kualitas air, elektro-konduktivitas, total padatan terlarut, serta suhu air. TDS meter seperti ini cukup kompleks dan biasanya digunakan pengukuran perairan seperti sungai.

  1. Turbidity Meter
Turbidity Meter

Jika ingin mengetahui tingginya tingkat pencemaran air di lingkungan, maka alat ukur air yang dipergunakan adalah Turbidity Meter. Alat ini berfungsi menilai kekeruhan air akibat pencemaran lingkungan. 

Tingkat pencemaran tersebut akan diketahui menggunakan besaran NTU atau Nephelometric Turbidity Units, yaitu satuan standar untuk mengukur kekeruhan. 

Pada proses pengukuran, sampel akan dimasukkan ke dalam tabung atau wadah sampel transparan. Kemudian sumber cahaya diproyeksikan melalui sampel cairan untuk melihat tinggi rendahnya tingkat kekeruhan akibat pencemaran lingkungan.

Turbidity menjadi alat ukur yang biasanya digunakan untuk menganalisa tingkat kekeruhan larutan/air/cairan. Sifat dasar dari alat ini adalah optic, di mana disperse sinar akan menjadi perbandingan untuk hasil pengujian. 

Yakni membandingkan sinar yang masuk dan keluar untuk menilai kekeruhan larutan. Jadi, alat ukur air satu ini banyak digunakan pada pengolahan air bersih untuk memastikan kualitasnya baik, dilihat dari tingkat kekeruhannya. 

Sedangkan tingkat kekeruhan dipengaruhi oleh partikel-partikel mikroskopik seperti mikro organisme pada cairan, zat padat terlarut, dan lain sebagainya. Keruhan di sini adalah ukuran kejernihan pada sampel bukan warna.

  1. Viscometer
Viscometer

Viscometer merupakan instrument laboratorium atau alat ukur air yang digunakan mengetahui tingkat kekentalan suatu zat. Biasanya digunakan untuk menentukan kualitas pada obat-obatan di dunia farmasi

Pengujian menggunakan alat ini menggunakan bahan fluida dan peralatan uji dikontakkan satu sama lain, disertai adanya gaya hambat untuk mengukur perhitungan viskositasnya. Viskositas sendiri merupakan keadaan di mana suatu zat memiliki sifta kekentalan.

Alat ukur air viscometer ini utamanya adalah mengukur kekentalan dari suatu fluida, dan penggunaannya cukup luas. Kebanyakan dipakai dalam laboratorium khusus dari berbagai macam industri.

Kebanyakan dipakai di laboratorium farmasi sebagai pengukur kekentalan sediaan obat. Bisa digunakan di laboratorium kampus, industri obat, maupun kosmetik. Peranannya dalam mengukur sediaan obat, terutama pada emulsi, pasta, sampo dan produk lainnya.

Selain pada lab farmasi, juga digunakan pada industri pembuatan cat dan tinta. Fungsinya menguji kekentalan zat sehingga dapat memengaruhi proses pencelupan serta pelapisannya. Viscometer di sini akan menjadi salah satu kunci kualitas produk.

Untuk prinsip kerjanya berdasarkan sifat lapisan dari suatu zat yang akan diuji. Ketika suatu lapisan cairan mengalami gerakan pada suatu permukaan, maka partikel di dalam cairan tersebut akan menahan gaya yang dihasilkan. 

Air merupakan zat yang sangat penting bagi kehidupan, bukan hanya dikonsumsi saja, tapi juga pemenuhan berbagai kebutuhan manusia lainnya. Karena berharganya air bagi mahkluk hidup, maka berbagai alat pengukuran ditemukan.

Fungsinya untuk mengukur kandungan dalam air sehingga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Mulai dari pengukuran pH hingga tingkat kekeruhan dan kekentalan cairan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jenis alat ukur di atas.

Untuk pembelian berbagai macam alat ukur air seperti DO Meter, ORB meter, dan lainnya, Anda bisa membeli produknya di PT. Darma Sakti Adisaputra, informasi lengkap bisa melalui WhatsApp: 08112244828 atau email: halo@jagolab.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *